Wednesday 28 November 2018
helman kaimu
932
Bungku - Morowalikab.go.id - Kontijensi bencana merupakan skenario dalam menanggulangi ketika bencana terjadi atau proses identifikasi dan berbagai penyusunan rencana yang dapat didasarkan pada kondisi kontijensi yang ada. Hal ini bertujuan untuk meminimalisir jatuhnya korban jiwa yang ditimbulkan saat terjadinya bencana. Mendalami skenario bencana tersebut, Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Morowali, menggelar simulasi skenario tanggap darurat bencana, di Lapangan Bola, Desa Ipi, Kecamatan Bungku Tengah, Kamis (1/11/18).
Dalam pelaksanaan simulasi, sejumlah instansi dan organisasi terkait, terlibat langsung berdasarkan dengan tugas pokok dan fungsi masing-masing. Adapun peserta yang terlibat dalam pelaksanaan kegiatan diantaranya, Kodim 1311/Morowali, Polres Morowali, Basarnas Kabupaten Morowali, Dinas Kesehatan, Dinas Kominfo, Dinas Sosial Daerah, Dinas Perhubungan, Tagana, BMKG, Satpol-PP dan Damkar, serta sejumlah Organisasi kemanusiaan.
‘’Kegiatan skenario bencana penting dilakukan, hal ini untuk memberikan pendidikan dikalangan instansi dan masyarakat terkait cara menyelamatkan warga ketika terjadi bencana. Bencana alam bisa terjadi kapan saja, baik itu bencana Banjir bandang, tanah longsor, gempa, dan bencana lainnya. Untuk itu, denga sering terjadinya bencana, penting dilakukan pendidikan kepada warga dan seluruh OPD/Instansi terkait, cara mengatasi darurat bencana, kapan dan dimana saja. Olehnya itu kami selaku Pemerintah Daerah, sangat mengapresiasi simulasi penanggulangan bencana, demi untuk memberi pengetahuan kita semua tentang tata cara penyelamatan korban bencana ’’ ujar Wakil Bupati Morowali, DR. H. Najamudin, S.Ag.,S.Pd.,M.Pd, saat memimpin upacara pembukaan kegiatan kontinjensi bencana.
Kepala BPBD Morowali, Drs. Napsahu Salili, M.Si, mengatakan kegiatan ini berlangsung selama satu hari, yakni hari kamis, tanggal 1 November 2018. Simulasi skenario bencana bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada semua OPD dan masyarakat, terkait tugas masing-masing saat melaksanakan proses penanggulangan darurat kebencanaan. Simulasi dengan tema’’Banjir Bandang’’, mempelajari tata cara mengetahui bencana yang akan terjadi mulai dari laporan BMKG, sampai dengan cara evakuasi warga dan korban dimasing-masing posko yang tersedia saat terjadinya gempa, serta memberikan pemulihan kesehatan pasca bencana. Kominfo/HK