Tuesday 04 December 2018
helman kaimu
4518
Bungku: - morowalikab.go.id - Kabupaten Morowali sebagai daerah otonom yang memiliki sejumlah agenda pembangunan, tentu sangat mengharapkan adanya aplikasi ASB dan HSPK yang tidak hanya digunakan sesaat, melainkan dapat diterapkan secara sustainable sebagai instrument pengontrol penganggaran. Dengan harapan tersebut, Badan Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan Daerah Kabupaten Morowali, menggelar seminar laporan penyusunan ASB dan HSPK.
Analisa Standar Belanja (ASB) merupakan salah satu komponen yang harus dikembangkan sebagai dasar pengukuran kinerja keuangan dalam penyusunan APBD dengan pendekatan kinerja. Analisa Standar Belanja (ASB) adalah standar untuk menganalisis anggaran belanja yang digunakan dalam suatu program atau kegiatan untuk menghasilkan tingkat pelayanan tertentu dan kewajaran biaya di unit kerja dalam satu tahun anggaran. Hal ini dikatakan Kepala Bappeda Kabupaten Morowali Drs. Emil Ponto, M.Si, saat membuka seminar laporan penyusunan ASB dan HSPK.
HSPK lanjut Emil adalah Harga Satuan Pokok Kegiatan yang digunakan dalam rangka penyusunan anggaran (APBD) di awal tahun untuk menentukan perkiraan harga bangunan per meter, sehingga penentuan koefisien dalam HSPK ini tidak bersifat mutlak dan tidak menjadi acuan utama dalam pembuatan Enginerr Estimate (EE) karena dapat berubah sesuai dengan metode pelaksanaan yang akan digunakan oleh masing-masing perencana.
‘’Kegiatan seminar dilaksanakan sebagai tindak lanjut hasil FGD yang telah dilaksanakan oleh Universitas Halu Oleo Kendari, dalam kegiatan penyusunan Analisa Satuan Belanja (ASB) dan Harga Satuan Pokok Kegiatan (HSPK) Kabupaten Morowali’’ terang Emil Ponto.
Kegiatan yang berlangsung di Ruang Rapat Kantor Bupati Morowali, Senin (4/11/18), dihadiri sejumlah Akademisi Universitas Halu Oleo Kendari yang merupakan Tim Penyusun ASB dan ABK Kabupaten Morowali diantaranya, DR. Hasbullah Syaf, DR. Yuspian Gunawan, Bambang Pramono, ST.,MT, Asri Andrias, ST.,MT, Abd. Johar, ST.,MT, Aminur, ST.,MT, dan Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lingkup Pemkab. Morowal.
Hasbullah Syaf, yang merupakan ketua tim persentase mengatakan bahwa maksud pelaksanaan kegiatan penyusunan ASB dan HSPK di Kabupaten Morowali adalah untuk menetapkan Standar Belanja dan Harga Satuan Pokok yang menjadi pedoman dasar penganggaran suatu kegiatan pembangunan Kabupaten Morowali. Tujuan pelaksanaannya untuk mengetahui Standar Harga Barang dan Jasa pada kegiatan penyusunan Rencana Kerja Anggaran (RKA) yang informasinya dibutuhkan untuk setiap OPD.
‘’Sasaran kegiatan seminar, tersedianya Data Standar Harga Barang da Jasa sebagai acuan dalam penyusunan RKA, tersusunnya dokumen ASB dan HSPK, dan dibuatnya aplikasi Standar Satuan Harga (SSH), HSPK, serta ASB yang terintegrasi satu sama lain ketika terjadi upgrade SSH. Sedangkan manfaat kegiatan dapat digunakan system informasi Perencanaan atau E-planing Kabupaten Morowali, tersedianya informasi satuan harga barang/jasa yang diperlukan dalam penyusunan RKA, kesesuaian harga satuan barang/jasa untuk semua OPD, Pemetaan kesesuaian standar satuan harga berdasarkan zona wilayah, tidak adanya mark-up dalam proses penganggaran, terintegrasinya SSH, Harga Satuan Pokok Pekerjaan dan ASB pada saat update harga serta mengoptimalkan penggunaan anggaran’’ Ujar Hasbullah Syaf, pada saat pemaparan.
Output kegiatan lanjut Hasbullah, tersedianya dokumen ASB dan HSPK, adanya buku standar satuan pekerjaan/jasa yang juga terdapat dalam system eplaning serta tersedianya aplikasi SSH, HSPK, yang dapat di upgrade secara otomatis ketika ada kenaikan ataupun penurunan harga barang/jasa pada SSH. Kominfo/HK