Thursday 21 May 2020
helman kaimu
2469
Bungku – morowalikab.go.id - Untuk mempercepat penurunan dan pencegahan stunting di Kabupaten Morowali, Pemerintah Daerah Kabupaten (Pemkab) melalui Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Daerah (DKPP dan KB) bersama OPD Terkait menggelar kegiatan Rembuk Stunting di Ruang Pola Kantor Bupati, Kompleks Perkantoran Fonuasingko, Desa Bente, Kecamatan Bungku Tengah, Rabu (20/05/20).
Rembuk yang dilaksanakan melalui Video Telconverence dengan Direktorat Gizi pada Kementerian Kesehatan dan Tenaga Pendamping dari Kemendagri di Buka Bupati Morowali, Drs. Taslim dan didampingi Wakil Bupati Morowali, Dr. H. Najamudin, S.Ag., S.Pd., M.Pd, Ketua DPRD Morowali yang diwakili Ketua Komisi I DPRD, Subhan Matorang, Ketua TP-PKK Kabupaten Morowali, Ny. Asnoni Taslim dan Kepala DKPP dan KB, Ashar Ma’aruf.
Selain itu hadir pula sejumlah peserta diantaranya Camat Bumi Raya, Abd.Malik Hafid, SH.I., M.Si, Camat Bahodopi, Tahir, SE., M.ADM. SDA, sejumlah Kades dan perwakilan OPD terkait.
Rembuk Stunting yang merupakan aksi #3 dari pilar ke 3 penanganan stunting adalah suatu langkah penting yang dilaksanakan dengan maksud bahwa Pemerintah Kabupaten secara bersama-sama akan melakukan konfirmasi, Sinkronisasi, dan Sinergitas hasil analisis Situasi dan Penyusunan Rancangan Rencana Kegiatan dari Perangkat Daerah Penanggung Jawab Layanan ditingkat Kabupaten dengan Kecamatan, Puskesmas dan Pemerintah Desa setelah memperoleh Hasil Analisis Situasi (Aksi #1) dan memiliki Rancangan Rencana Kegiatan (aksi #2) dalam upaya Penurunan dan Pencegahan Stunting Terintegrasi di Desa Lokasi Fokus Penurunan Stunting Tahun 2021. Hal ini dikatakan Panitia Pelaksana, Nirmawati, SKM., M.Kes, saat membacakan laporannya.
Lebih lanjut, Nirmawati mengungkapkan Rembuk Stunting tersebut dilaksanakan dalam bentuk Pertemuan dengan Pemaparan dan Virtual Account dengan mengikut sertakan sebanyak 35 orang peserta yang terdiri dari peserta Kecamatan, Kepala Desa, Perangkat Daerah, TP-PKK, Swasta, dan staf Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Daerah Kabupaten Morowali.
Sementara itu, Bupati Morowali, Taslim saat menyampaikan sambutannya mengatakan Stunting atau sering disebut kerdil atau pendek adalah kondisi gagal tumbuh pada anak berusia dibawah lima tahun (Balita) hal ini diakibatkan kekurangan Gizi Kronis dan Infeksi berulang terutama pada periode 1.000 hari pertama kehidupan yaitu mulai dari janin hingga anak usia 23 bulan. ‘’Stunting selain menghambat pertumbuhan fisik juga akan mempengaruhi perkembangan kognitif yang akan berpengaruh pada tingkat kecerdasan dan produktifitas anak dimasa depan,’’ jelasnya.
Taslim berharap bahwa melalui Rembuk Stunting ini semua pihak untuk bekerjasama dalam mendukung terwujudnya masyarakat dengan konsumsi gizi seimbang, percepatan perbaikan gizi, pemenuhan sanitasi dasar dengan menyusun rencana kegiatan dan penganggaran sesuai dengan lokus yang disepakati bersama dan akan diperluas secara bertahap.
‘’Dalam mendukung penurunan Stunting penting dilakukan kerja sama oleh semua pihak. Olehnya melalui kesempatan ini diharapkan kepada semua Camat, Lurah dan Kades agar memperhatikan kondisi kesehatan masyarakat terutama ibu hamil dan balita diwilayahnya masing-masing dengan melibatkan unsur Ketua RT dan lembaga masyarakat lainnya,’’ pungkas mantan anggota DPRD Morowali tersebut
Usai memberikan sambutan, Bupati Morowali bersama Wakil Bupati Morowali dan Ketua Komisi I DPRD Morowali menandatangani perjanjian kerjasama antara Pemda dan DPRD dan penandatanganan komitmen bersama percepatan penurunan stunting dan penyerahan atribut duta stunting kepada Camat Bahodopi, Ketua TP-PKK Kabupaten Morowali dan Kades Bahonsuai Taslim.