Tuesday 01 June 2021
Winda Bestari
2023
morowalikab.go.id - Bungku - Presiden Republik Indonesia, Ir. Joko Widodo memimpin upacara peringatan Hari Lahir Pancasila di pelataran Istana Bogor, Selasa (01/06). Peringatan Hari Lahir Pancasila ini dilaksanakan serentak mulai pukul 07.45 WIB secara virtual kombinasi. Upacara bendera peringatan ini juga diikuti secara daring (online) oleh pimpinan lembaga tinggi negara, lembaga negara, jajaran menteri Kabinet Indonesia Maju, pemerintahan daerah provinsi, kabupaten/kota, perwakilan Republik Indonesia di luar negeri, dan para tokoh masyarakat lainnya.
Mewakili Pemerintah Daerah Kab. Morowali, turut hadir di Ruang Pola Kantor Bupati, Wakil Bupati Morowali, Dr. Hj. Najamudin, S.Ag., M.Pd., sejumlah kepala OPD dan jajaran, hadir pula elemen Forum Koordinasi Pimpinan Daerah, Kapolres Morowali, AKBP Bayu Indra Wiguno, S.IK., M.IK., Dandim 1311 Morowali, Letkol Inf. Raden Yoga Raharja, SE., MM., M.Ipol., Kepala Kejari Morowali, Tenri A Waru, SH., MH., Ketua Komisi I DPRD Morowali, Subhan Matorang, beserta insan pers.
Diketahui, peringatan Harlah Pancasila tahun ini mengusung tema; "Pancasila dalam Tindakan, Bersatu untuk Indonesia Tangguh". Presiden RI, Joko Widodo dalam sambutannya berujar bahwa peringatan Hari Lahir Pancasila di setiap tanggal 1 Juni harus dimanfaatkan sebaik mungkin untuk mengokohkan nilai-nilai Pancasila dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Walaupun Pancasila telah menyatu dalam kehidupan bangsa sepanjang Republik Indonesia berdiri, namun menurut Jokowi tantangan yang dihadapi Pancasila di tengah arus globalisasi justru semakin besar.
"Globalisasi dan interaksi antar belahan dunia tidak serta merta meningkatkan kesamaan pandangan dan kebersamaan. Yang harus kita waspadai adalah meningkatnya rivalitas dan kompetisi termasuk rivalitas antar pandangan, rivalitas antar nilai-nilai dan rivalitas antar ideologi. Ideologi transnasional cenderung semakin meningkat memasuki berbagai lini kehidupan masyarakat dengan berbagai cara dan berbagai strategi", pungkasnya.
Orang nomor satu di Indonesia itu menambahkan, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi juga memengaruhi lanskap kontestasi ideologi. Revolusi industri 4.0 telah menyediakan berbagai kemudahan dalam berdialog, berinteraksi dan beroganisasi dalam skala besar lintas negara. Ketika konetivitas 5g melanda dunia, maka interaksi antar dunia juga semakin mudah dan cepat. Jokowi menyebut, kemudahan inilah akan digunakan oleh ideologi transnasional radikal untuk merambah ke seluruh pelosok Indonesia.
"Dengan kemudahan yang ada, maka Ideologi transnasional ini akan tersebar ke pelosok Indonesia, seluruh kalangan, usia, tanpa mengenal lokasi dan waktu. Kecepatan ekspansi ideologi transnasional radikal bisa melampaui standar normal ketika memanfaatkan disrupsi teknologi ini", tutur dia.
Menghadapi situasi ini, Jokowi menerangkan bahwa perluasan dan pendalaman nilai-nilai Pancasila tidak bisa dilakukan dengan cara lama. Diperlukan cara baru yang luarbiasa, dengan memanfaatkn perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi terutama revolusi industri 4.0. Hal tersebut guna menjadikan Pancasila sebagai pondasi dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkeindonesiaan.
"Olehnya saya mengajak seluruh aparat pemerintahan, tokoh agama, tokoh masyarakat para pendidik, kaum profesional, generasi muda Indonesia dan seluruh rakyat Indonesia untuk bersatu padu bergerak aktif memperkokoh nilai-nilai Pancasila dalam mewujudkan Indonesia maju yang kita cita-citakan", tandas Jokowi.