Friday 09 November 2018
helman kaimu
2162
morowalikab.go.id - Maraknya isu provokatif di Media Sosial, pasca konflik antar warga di Desa Keurea, Kecamatan Bahodopi, menjadi perhatian serius dikalangan pejabat tinggi Pemerintah utamanya TNI/POLRI, hal ini terlihat pada saat peninjauan Tempat Kejadian Perkara (TKP) pada hari Senin, (29/10/18), oleh PANGDAM XIII/Merdeka, MAYJEN TNI. Tiopan Aritonang, beserta rombongan, serta Kepala Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah Brigjen Pol, Ermi Widiyatno, dan unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah diantaranya, Bupati Morowali, Drs. Taslim, Dandim 1311/Morowali, Letkol.ARH. Sabariyandu K. Saragih, Kapolres Morowali, AKBP. Dadan Wahyudi, S.IK, Sekda Morowali, H. Moh. Jafar Hamid, SH.,MM, sejumlah Kepala OPD lingkup Pemda Morowali.
Setibanya di lokasi Pangdam dijemput dengan pasukan TNI/Polri yang sudah lebih dahulu mengamankan lokasi kejadian bentrok, dan langsung menggelar diskusi dengan sejumlah aparat, terkait situasi dan kondisi pasca bentrok. Ini dilakukan untuk menjaga jangan sampai konflik ini digiring pada isu SARA, bagi orang-orang atau oknum yang ingin mengacaukan situasi keamanan di daerah ini.
Seusai melakukan diskusi, Mayjen TNI. Tiopang Aritonang bersama rombongan langsung berkeliling di pos-pos pengamanan, yang berada di Desa Bumi Harapan, Kecamatan Bahodopi, guna memastikan setiap warga yang berdomisili di tempat itu, untuk tidak mudah percaya isu-isu hoax yang sering beredar di media sosial.
Dihadapan prajurit TNI, Pangdam XIII/Merdeka, menegaskan bahwa setiap prajurit diharapkan untuk menjaga keamanan dengan baik, dan tidak muda terpancing oleh oknum-oknum yang ingin mempropaganda warga. Situasi saat ini sudah dalam kondisi aman dan kondusif, tidak perlu lagi melakukan tembak menembak jika situasinya aman. Namun jika situasi mendesak, semua prajurit harus siap melakukan tugas sesuai dengan Prosedur Tetap yang dianjurkan. Tegas Mayjen TNI. Tiopan Aritonang. Kominfo/HK?iqb
Video Dibuat Oleh: Ilham/Iqbal M
https://youtu.be/a1XC2lMas_s