Wednesday 11 May 2022
Winda Bestari
1462
Morowalikab.go.id - Bungku - Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kabupaten Morowali menggelar Halalbihalal di pelataran Kantor DPKP Kabupaten Morowali, Kamis (12/05/2022). Acara tersebut sekaligus dirangkaikan dengan penandatanganan MoU dengan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (BPJamsostek) dalam rangka memberikan perlindungan bagi petani di Kab. Morowali.
Turut hadir di antaranya Bupati Morowali, Drs. Taslim, Perwakilan Direktorat Jendral Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian RI, Kepala BPJamsostek Provinsi Sulteng, Raden Harry Agung Cahya, pejabat teras Pemerintah Daerah Kab. Morowali, unsur Forkopimda, para Ketua kelompok tani, Penyuluh Pertanian se-Kab. Morowali dan insan pers.
Kepala DPKP Morowali, Andi Irman S.STP., MM., mengungkapkan rasa bangganya terhadap kepemimpinan Tahajud dalam perwujudan visi "Morowali Sejahtera Bersama" melalui program andalan Pemda Morowali di sektor pertanian, khususnya pemberian perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan bagi petani untuk bisa bekerja dengan baik.
"Luarbiasa Kabupaten Morowali melalui program unggulan Bapak Bupati dan Wakil Bupati selalu membantu petani tidak setengah-setengah mulai dari alat panen, sarana prasarana hingga petani diberi perlindungan dan diasuransikan dengan target sebanyak 23.000 jiwa", terangnya.
"Saya merasa bangga karena Pemerintah sangat memperhatikan dan pro terhadap petani. Terimakasih pak Bupati dan Wakil Bupati atas supportnya yang besar kepada petani di Morowali", tambah dia.
Untuk diketahui, per hari ini petani yang telah terdata sudah berhasil mencapai kurang lebih 20.700 jiwa. Dengan target 23.000 jiwa, data petani masih melalui tahap administrasi dan verifikasi di Dukcapil Morowali.
Sementara itu, Kepala BPJamsostek Provinsi Sulteng, Raden Harry Agung Cahya menyatakan perwujudan cita-cita "Morowali Sejahtera Bersama" ditekankan kepada semua unsur, tidak parsial atau berpihak, hal ini dibuktikan melalui program Jamsostek yang memberikan perlindungan kepada 23.000 petani di Morowali.
"Ini adalah yang pertama di Indonesia, dalam satu waktu melindungi angka puluhan ribu tenaga kerja non upah. Ini merupakan wujud dari Morowali Sejahtera Bersama yang dicita-citakan", tutur Harry.
"Terimakasih kepada Pemda Morowali, Bupati dan Wakil Bupati untuk komitmennya dalam melindungi tenaga kerja khususnya petani di Morowali", ucapnya.
Hal senada disampaikan Bupati Morowali, Taslim, dalam upaya mewujudkan Morowali Sejahtera Bersama, ia meyakini program yang diluncurkan dapat memberi kontribusi besar terhadap peningkatan ekonomi masyarakat. Olehnya ia berharap agar masyarakat dapat memanfaatkan secara maksimal setiap program yang telah dicanangkan.
Taslim mengatakan bahwa dibutuhkan dukungan penuh untuk menyukseskan program tersebut. Olehnya ia meminta seluruh elemen turut terlibat mengambil peran dalam mengoptimalkan pelaksanaan setiap program strategis Pemerintah Daerah.
"Untuk program Jamsostek, telah lama kami laksanakan ke nelayan. Semoga tahun ini semua tuntas agar petani juga bisa merasakan manfaatnya. Program ini belumlah sempurna, masih banyak perlu dibenahi, olehnya pemerintah dituntut untuk bisa selalu berinovasi meringankan beban dan menyelesaikan persoalan yang masyarakat hadapi. Tentunya upaya ini membutuhkan dukungan penuh dari petani terhadap setiap program yang ada", tandas Taslim.
Seperti diketahui, kepesertaan BPJamsostek Kabupaten Morowali berada di peringkat pertama se Sulawesi Tengah. Apabila 23.000 petani diakuisisi maka Kabupaten Morowali menjadi kabupaten pertama di Sulawesi Tengah yang mencapai universal coverage 100 persen di tahun 2022.