Friday 17 June 2022
Winda Bestari
1204
Morowalikab.go.id - Bungku - Dalam rangka memaksimalkan suplai stok pupuk bersubsidi bagi para petani di Kabupaten Morowali, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kabupaten Morowali melaksanakan Rapat Verifikasi dan Validasi Pupuk Bersubsidi serta Implementasi Kartu Tani di Aula DPKP Morowali, Jumat (17/06/22).
Rapat dipimpin oleh Bupati Morowali, Drs. Taslim, didampingi oleh Kepala DPKP Morowali, Andi Irman, S.STP., MM., dan Sekretaris DPKP Morowali, Abd. Muttaqin Sonaru, S.Pt., MM. Rapat diikuti oleh tim verval kecamatan lingkup Kab. Morowali, Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL), produsen, distributor, penyalur pupuk dan insan pers.
Kepala DPKP Morowali, Andi Irman dalam laporannya menerangkan bahwa berdasarkan petunjuk teknis pemberian pupuk bersubsidi ini haruslah memenuhi enam prinsip utama yang sudah dicanangkan atau disebut 6T, yakni tepat jenis, tepat jumlah, tepat harga, tepat tempat, tepat waktu, dan tepat mutu. Menurutnya, keterlambatan suplai pupuk yang terjadi telah melenceng dari juknis yang berlaku.
"Terkait persoalan pupuk, kadang penyalurannya tidak tepat waktu. Saat dibutuhkan, pupuknya tidak ada begitupun sebaliknya. Itu salah satu kendala yang dialami petani kita, pemberian pupuk akhirnya tidak sesuai juknis yang ada", pungkasnya.
Lebih lanjut, Andi Irman berharap melalui koordinasi yang dibangun, seluruh komponen yang terlibat dapat memaksimalkan sistem penyaluran pupuk bersubsidi di Morowali.
"Kami berharap, melalui rapat pertemuan ini kita dapat menyamakan persepsi sehingga tata kelola penyaluran pupuk bersubsidi menjadi lebih baik lagi", harapnya.
Sementara itu, Bupati Taslim secara tegas menyampaikan tidak akan segan memberikan sanksi hingga melibatkan aparat penegak hukum untuk mengungkap apabila terdapat kasus penyelewengan pupuk bersubsidi di Morowali. Lebih lanjut, Bupati mengimbau agar pihak yang bertanggungjawab harus serius dan memaksimalkan proses distribusi agar penyalurannya tepat waktu.
"Teman-teman adalah orang yang diberi amanah oleh negara untuk menjalankan fungsi pelayanan.Tugas itu sudah bapak ibu emban, semoga ini betul-betul penyalurannya, jangan sampai dipermainkan atau dimonopoli sebab ini sudah tindak pidana jika salah penyalurannya", tekan Taslim.
Hal senada juga Bupati tekankan kepada pihak terkait untuk wajib memperbaiki sistem penyaluran. Segala hal yang menjadi hambatan seyogyanya dievaluasi agar petani mendapatkan haknya sesuai aturan yang berlaku.
"Mohon semua kelemahan itu jadi bahan evaluasi kita untuk memperbaiki sistem penyaluran pupuk ke petani. Sesungguhnya kita tidak langka atau kekurangan pupuk jika proses suplai dan distribusi lancar. Mohon untuk diseriusi jangan dijadikan alasan karena adanya sistem ODOL (red: Over Dimension Over Loading) dan kelangkaan BBM", tandas dia.
Untuk diketahui, alokasi pupuk bersubsidi di Kabupaten Morowali tahun 2022 sebanyak 3.000 ton sudah tersalurkan sebanyak 1.348,50 ton atau baru direalisasikan dengan mencapai 44,95 persen. Adapun sumber kendala yang terjadi adalah keterlambatan proses pendistribusian dari gudang Lini II (Kota Palu) ke gudang Lini III (Kab. Morowali) disebabkan adanya pembatasan muatan (sistem ODOL) dan kelangkaan BBM.