Thursday 01 September 2022
Octaviana Latong
1350
Morowalikab.go.id-Bungku- Pemerintah Daerah Kabupaten Morowali menggelar Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi dan Keuangan Daerah Tahun 2022, Bertempat di Ruang Pola Kantor Bupati, Kamis (01/09/22). Rapat dipimpin langsung oleh Bupati Morowali Drs.Taslim, Turut mendampingi Sekretaris Daerah Morowali Drs. Yusman Mahbub., M.Si., Para Asisten dan Staf Ahli Setkab Morowali.
Dalam Sambutannya, Bupati Taslim menyampaikan rapat ini merupakan tindak lanjut, dari arahan Presiden RI saat mengikuti Rakornas tentang pengendalian inflansi pada Tahun 2022. Maka, diperlukan upaya bersama seluruh komponen dalam menghadapi dan menangani ketidakstabilan ekonomi serta inflasi.
" Permintaan Masyarakat kita yang meningkat, diperlukan sinergi yang kuat bagi stakeholders melalui implementasi sebagai inovasi program yang diarahkan untuk menjaga stabilitas pasokan dan kelancaran distribusi dengan meningkatkan pemenuhan pasokan dari dalam daerah maupun diluar daerah yaitu melalui kerjasama antar daerah, sehingga inflasi ini dapat terjaga. " Ungkapnya
Taslim menuturkan, naiknya harga komoditas pangan ini disebabkan oleh dua faktor utama, yaitu pergerakan harga global dan gangguan produksi dalam negeri.
" Naiknya harga-harga pangan global akibat kenaikan harga energi imbas perang Rusia-Ukraina berimplikasi terhadap situasi dalam negeri." Ungkapnya
Lebih jauh, Taslim menjelaskan bahwa APBD sebagai salah satu instrumen yang dimiliki pemerintah untuk mengendalikan inflasi melalui penetrasi/ intervensi program dan kegiatan.
“Untuk itu APBD dan pengelolaan keuangan daerah harus dilakukan dengan baik, apalagi kalau pemerintah pusat melakukan pengurangan dana transfer. Langkah langkah Untuk menjaga keuangan daerah adalah penghematan/efisiensi.” Jelasnya.
Beberapa komoditas yang menjadi pantauan di daerah Morowali diantaranya ketidakstabilan pendistribusian Gas Elpiji 3 Kg dan bahan bakar Minyak, Kenaikan harga bahan pangan pokok di Pasar melonjak Terutama, komoditas hortikultura seperti cabai, bawang, dan sayuran yang tidak tahan terhadap kondisi basah berkepanjangan, serta harga Kos-kosan yang tidak stabil di Wilayah Bahodopi "semua ini sangat berdampak pada APBD kita.”
Ia mengharapkan, adanya inovasi maupun gerakan-gerakan dan koordinasi yang baik dari seluruh OPD terkait dalam menekan inflansi di daerah Kabupaten Morowali.
" Upaya ini diharapkan dapat makin mendorong peningkatan daya beli masyarakat Inflasi yang stabil diharapkan bisa mendukung pertumbuhan ekonomi yang kuat dan berkesinambungan" Tegas Taslim.
Adapun, Langkah langkah pemerintah daerah Morowali dalam menekan inflasi yaitu Efisiensi belanja operasional (perjalanan dinas, makan minum, ATK & Operasional Kantor lainnya, serta belanja yang bisa ditunda; Belanja kontraktual (Minimal sisa tender 5%); Memacu capaian PAD); mengutamakan kegiatan prioritas; dan Memastikan seluruh kegiatan kontraktual selesai dan dicairkan sesuai progres fisik.
Rakor ini diikuti oleh seluruh Kepala OPD Lingkup Pemkab Morowali serta Para Camat Se Kabupaten Morowali.