Wednesday 07 December 2022
Octaviana Latong
755
Morowalikab.go.id- Bungku- Bupati Morowali Drs. Taslim resmi mengukuhkan Bunda Paud Peduli Stunting Kabupaten Morowali Tahun 2022, di Aula Raha Seba, Kelurahan Bungi Kec. Bungku Tengah, Kamis (08/12).
Kegiatan sekaligus dirangkaikan dengan sosialisasi peran PMK dalam pencegahan penyalahgunaan narkoba dan sosialisasi pencegahan stunting tingkat Kabupaten Morowali.
Berdasarkan surat keputusan Bupati Morowali Nomor 188.4.45/Kep 0037/DPMDP3A/2022 tentang bunda peduli stunting tingkat Kabupaten Morowali berikut nama-nama; Hj Ny. Asnoni Taslim sebagai Bunda Paud Kabupaten Morowali, Ny. Hj. Mustika Suaib (Kec. Menui Kepulauan), Ny. Siti Masita Fadli (Kec. Bungku Selatan), Ny. Mayang Sudarmin (Kec. Bungku Pesisir), Ny. Rusni Tahir (Kec. Bahodopi), Ny. Husniati Sukman Gamal (Kec. Bungku Timur), Ny. Maimuna Ali Rahman (Kec. Bungku Tengah), Ny. Rostin Jalaludin (Kec. Bungku Barat), Ny. Hikmah Armin (Kec. Bumi Raya), dan Ny. Jasia Narson ( Kec. Witaponda).
Dalam sambutannya, Bunda Paud Morowali Ny. Asnoni Taslim menyampaikan bahwa kunci kesuksesan dalam upaya stunting tentunya harus dimulai dari seribu hari pertama kehidupan.
“ Kegiatan ini merupakan upaya membangun komitmen bersama dan dukungan nyata tim penggerak pkk untuk mendukung bunda peduli stunting dalam penurunan stunting yang akan diikuti oleh tim penggerak pkk kecamatan se kabupaten morowali yang berjumlah kurang lebih 120 orang.” Ujarnya
Ia menuturkan, Tim Penggerak PKK merupakan garda terdepan mitra pemerintah daerah yang bersinergi dalam berbagai bidang dan wadah penggerak serta fasilitator pelayanan bagi keluarga. Harapannya, stunting lebih tersosialisasikan lagi ke kecamatan dan desa-desa, ibu camat harus bisa lebih gencar menyampaikan masalah stunting.
“ Kami berharap dengan adanya pengukuhan “ bunda peduli stunting” dapat memperluas percepatan penurunan stunting di Kabupaten Morowali, juga dapat berkoordinasi dengan semua lintas sektor terkait di wilayahnya masing-masing.” Harapannya
Sementara itu, Bupati Morowali mengatakan merujuk dari hasil studi gizi balita indonesia (SSGI) Tahun 2021, Indonesia mencapai kasus stunting 26,67% sebagai informasi, stunting adalah kondisi kekurangan gizi kronis yang ditandai dengan tubuh pendek pada anak-anak.
Sementara itu, kasus stunting di Kabupaten Morowali menunjukan angka 28,9% berdasarkan data studi status gizi indonesia dan berdasarkan hasil pengukuran E PPGBM sebanyak 11.072 balita, ditemukan stunting sebanyak 634 balita atau 5,7% yang mengalami stunting.
“ Saya sangat mengapresiasi setinggi-tingginya atas pelaksanaan kegiatan ini, yang kita harapkan bersama dapat mendorong penurunan prevalensi stunting dan ikut berperan serta mencapai angka penurunan di Indonesia dan khususnya Kabupaten Morowali” Ungkapnya
Menurutnya, pencegahan dan menekan angka stunting adalah sebuah tantangan besar karena salah satu solusi yang baik tidak hanya pemberian asupan gizi ibu dan bayi akan tetapi untuk menjawab persoalan stunting perlu dibuktikan dengan adanya kerja keras yang konversi dalam pelaksanaanya.
“Demikian halnya dengan Pemerintah kecamatan dan desa sinergitas program pemerintah dengan PKK secara langsung.”
ia mengajak seluruh bunda paud bersama pemerintah daerah untuk berkolaborasi dan bersinergi dalam menciptakan program strategis untuk mengatasi masalah yang ada.
“ Semoga bunda peduli stunting yang telah dikukuhkan dapat sukses dalam menurunkan angka stunting di wilayahnya masing masing tentunya akan berdampak kepada morowali yang bebas stunting” Ungkapnya.
Turut hadir, Bupati Morowali Drs. Taslim, Ketua Tim PKK Morowali sekaligus Bunda Paud Ny.Asnoni Taslim, Wakil Ketua Tim PKK Morowali Ny. Marwany Najamudin, Unsur Forkopimda Morowali, Pimpinan OPD Lingkup Pemkab Morowali, Kepala Dinas Kesehatan PP & KB Morowali Ashar Ma'ruf, Pengurus Tim PKK Kab. Morowali, Ketua Tim PKK Kecamatan Se Kabupaten Morowali bersama anggotanya.