Tuesday 18 August 2020
Winda Bestari
2338
Morowalikab.go.id - Bungku - Masih dalam rangkaian semarak kemerdekaan, kelompok Karang Taruna Sampala menggelar perlombaan Hari Ulang Tahun (HUT) RI ke-75 di lapangan bola Desa Sakita, Selasa (18/08/20). Bupati Morowali, Drs. Taslim berkesempatan membuka acara perlombaan tersebut. Pembukaan dihadiri oleh Kades Sakita, Abd. Hidar, S.Sos., Kepala Disporapar, Drs. Adzan Djirimu, tokoh pemuda, tokoh masyarakat, pimpinan OPD dan jajaran serta insan pers.
Perlombaan ini mengusung tema bertajuk " Semangat Kemerdekaan dalam Esensi Bhineka Persatuan". Adapun tujuan diadakannya kegiatan ini yaitu agar masyarakat turut berpartisipasi merayakan HUT kemerdekaan RI ke-75 sekaligus mempererat tali silaturahim dan persaudaraan antar warga Desa Sakita.
Kades Sakita, Abd. Hidar dalam sambutannya menyebut kegiatan ini merupakan wujud semangat nasionalisme dalam diri masyarakat. Ia pun mengimbau agar dalam pelaksanaannya tetap menjunjung tinggi sportivitas.
"keterlibatan kita (red: masyarakat Desa Sakita) membuktikan partisipasi untuk turut berinovasi dan berkreasi dalam perayaan HUT Kemerdekaan ke - 75. Olehnya mari kita ikuti secara sportif. Jangan kedepankan emosional kita. Harus utamakan sportifitas" jelasnya.
Kades Sakita juga menekankan bahwa perlombaan tersebut merupakan bentuk dukungan warga untuk mewujudkan cita-cita Morowali sejahtera bersama melalui semangat gotong royong yang terbangun dalam diri.
"Ini adalah bentuk semangat kita, semangat gotong royong. Diharapkan agar semangat ini juga terbangun dalam mendukung program Pemerintah Desa, Pemerintah Daerah, menuju Morowali sejahtera bersama", pungkasnya.
Sementara itu, hal senada disampaikan dalam sambutan Bupati Morowali, Taslim. Ia menuturkan bahwa lemahnya pembangunan suatu daerah dapat terjadi karena hilangnya semangat gotong royong.
"kita belum bangkit hari ini karena kurangnya semangat gotong royong, tidak seperti para pendahulu kita. Jika ini hilang maka apa yang kita inginkan tidak semua tercapai. Semua program baik dari Pemerintah Desa, Pemerintah Kabupaten maupun Pemerintah Pusat semua bagus, tetapi jika kita tidak mampu menerima program dengan baik maka tidak ada gunanya" terang Taslim.
Taslim juga menegaskan bahwa tidak selamanya pembangunan selalu berbentuk fisik. Namun pembangunan yang paling penting adalah peningkatan SDM khususnya mental dan spiritual. Mendukung hal tersebut, Taslim berharap agar Desa Sakita difokuskan pada pembangunan SDMnya dan kedepan dapat menjadi basis Alkhairaat di Kabupaten Morowali. Olehnya ia mengajak Pemerintah Desa untuk selalu membangun komunikasi yang baik dengan Pemda agar seluruh program dan kegiatan dapat saling mendukung.
"Mudah-mudahan tahun 2021 Desa Sakita dapat segera kita wujudkan lokasi pembangunan pondok tahfidz. Tidak ada yang sulit jika ada komunikasi. Saya berharap semoga pembangunan mental dan spiritual semakin ditingkatkan, dan kedepan Sakita bisa menjadi basis Alkhairaat di Kabupaten Morowali", tutupnya.
Diketahui, kegiatan ini dilaksanakan selama 6 hari mulai tanggal 18 hingga 23 Agustus 2020. Berikut beberapa item yang diperlombakan;
- Tarik tambang kategori ibu-ibu/RT
- Bola dangdut kategori ibu-ibu/RT
- Balap karung kategori ibu
- Balap karung kategori anak umur 8 - 10 tahun
- Lari estafet kategori anak umur 7 - 8 tahun
- Lari bakiak kategori anak umur 8 - 10 tahun