Wednesday 07 April 2021
Winda Bestari
1496
morowalikab.go.id - Bungku - Bupati Morowali, Drs. Taslim meresmikan Pencanangan Posko Kampung Tangguh Covid-19 Desa Tofuti, Rabu (07/04). Acara tersebut merupakan tindaklanjut dari Surat Edaran Bupati Morowali Nomor 188.5/0370/DPMDP3A/14/2021 yang merupakan implementasi dari Instruksi Mendagri Nomor 03 Tahun 2021 tentang Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berbasis mikro sekaligus membentuk posko penanganan Covid-19 di level desa dan kelurahan.
Hadir di antaranya Kapolres Morowali, AKBP Bayu Indra Wiguno, S.IK., M.IK., Dandim 1311 Morowali, Letkol Inf. Raden Yoga Raharja, SE., MM., M.Ipol., Camat Bungku Tengah, Wirda Rosanti, S.STP., MPA., Kepala Desa Tofuti, M. Najib Karim, para Kepala OPD lingkup Pemkab Morowali serta para insan pers.
Camat Bungku Tengah, Wirda Rosanti mengungkap, berdasarkan data Puskesmas Bungku, bahwa status wilayah Kecamatan Bungku Tengah telah berubah dari zona merah menjadi orange. Ia berharap, agar penerapan Protokol Kesehatan semakin diperketat sehingga status wilayah Kecamatan Bungku Tengah dapat mencapai zona hijau.
"Semoga fakta riilnya yang terjadi di lapangan benar sudah menurun dari jumlah kasus. Semoga kedepan bisa menjadi zona hijau. Harapan kami, semoga kondisi ini tidak menjadikan kita abai dan lalai sehingga menjadi santai terhadap penyebaran Covid-19", tuturnya.
Menyinggung peran Pemerintah dalam pelayanan kepada masyarakat, Wirda menyebut, tujuan kegiatan ini adalah untuk memberikan gambaran bagaimana instruksi Mendagri diaplikasikan pada tingkat desa, yang merupakan ujung tombak terdekat Pemda kepada masyarakat dalam penanganan Covid-19.
"Jika sebelumnya penanganan yang dilakukan masih dalam skala besar, berjenjang dan bertingkat mulai dari Pemerintah Pusat, Provinsi hingga Kabupaten, sekarang penanganannya difokuskan di desa dengan dukungan total 8% dari Dana Desa", ucap dia.
"Adanya simulasi PPKM secara mikro ini diharapkan dapat mengendalikan wabah Covid-19.Semoga kegiatan ini terduplikasi dengan baik di tempat lain", tandasnya.
Sementara itu, Bupati Morowali, Taslim dalam sambutannya berujar bahwa kegaiatan hari ini adalah satu dari berbagai solusi yang dilakukan demi menanggulangi dampak dari penyebaran wabah Covid-19. Menurutnya, segala inovasi dan solusi mesti dikerahkan. Sebab, jika lengah mengendalikan wabah, ia akan berdampak masif terhadap stabilitas nasional dan mempengaruhi seluruh lini kehidupan masyarakat.
"Wabah ini telah menjadi perhatian nasional bahkan dunia. Kenapa kita selalu berusaha mencari solusi? Semua solusi harus dilakukan sebab wabah ini memberikan dampak di semua sektor. Yang kena dampak adalah kita. Tanpa pandang bulu, seluruh masyarakat dari lapisan manapun dapat merasakan dampaknya", pungkas Taslim.
Menguraikan kondisi yang dialami Kabupaten Morowali selama masa pandemi, Taslim menuturkan bahwa meskipun Morowali tidak begitu merasakan dampak ekonomi, namun tak henti-hentinya ia mengingatkan agar terus menerapkan Prokes dalam kehidupan sehari-hari. Disiplin menegakan Prokes adalah perisai yang kuat bagi daerah untuk menjaga ketahanan ekonomi dan sosial masyarakat Kabupaten Morowali.
"Alhamdulillah selama adanya penyebaran Covid-19 di Morowali, dampak ekonomi yang dirasakan tidak begitu signifikan. Tetapi jika kita tidak mampu mengendalikan penyebarannya, maka tidak menutup kemungkinan Morowali akan kolaps seperti daerah lainnya", terang dia.
"Olehnya tidak bosan-bosannya di setiap kesempatan kita terus mengedukasi masyarakat untuk mematuhi Protokol Kesehatan, agar masyarakat mampu mengubah mindset dan cara hidup yang lebih sehat", tutupnya.
Dalam acara tersebut dilakukan penekanan tombol sirine oleh Bupati Morowali sebagai tanda diresmikannya pencanangan Kampung Tangguh Covid-19 di Desa Tofuti. Acara kemudian dilanjutkan dengan simulasi penanganan Covid-19 dengan metode PPKM berbasis mikro. Acara lalu ditutup dengan penyerahan masker handsanitizer dan bantuan beras, kepada masyarakat Desa Tofuti yang sangat patuh terhadap penerapan Protokol Kesehatan.